Buat yang belum tahu...
...blog ini sudah pakai NusaCMS, yang versi 2.0.
Jauh-jauh hari, saya pindah ke CMS karya anak bangsa ini.
Alasannya?
"Wordpress itu lemot kalau punya postingan yang banyak. Sekaligus, makan memori yang besar. Akibatnya, saya sering kena depak hosting."
Kenapa Saya Beralih dari Wordpress ke NusaCMS?
Sebagai seorang blogger yang kecanduan nulis, rasanya tidak cukup dengan 1 blog.
Saya punya banyak sekali blog.
Mengurus sekian banyak blog itu menguras tenaga.
Tapi enaknya, saya bisa menulis sesuai mood saya, karena masing-masing blog sudah punya tema tersendiri.
Jadinya, tidak akan bosan.
Masalahnya, punya banyak blog itu juga makan biaya yang besar.
Hosting harus gede. Domain harus banyak. dll.
Akhirnya, saya berinisiatif.
Pakai CMS lain yang minimal, kecil, hemat, dan cepat. Agar tidak kena depak hosting lagi.
Jumpalah dengan NusaCMS.
CMS blog yang satu ini sebenarnya tidak dibuka ke publik.
Akhirnya, saya pakai ilmu orang dalam (maksudnya pakai github) untuk bisa menemukan pemiliknya.
Dan...
...saya meminta "early access" untuk test drive CMS-nya.
Hasilnya cukup memuaskan.
Performa bagus
Bisa Anda lihat, performa blog ini ada di angka 93.
Sebuah angka yang cukup besar.
Tidak heran, tampilan blog ini memang sangatlah sederhana.
Simple tanpa banyak navigasi, iklan.
Sebab, memang tujuan ngeblog saya adalah menulis.
Kalau urusan dapet duit-nya, ya kerja.
Rumput tetangga lebih hijau
Salah satu blog yang cukup bagus saya temukan adalah blog-nya punya alona.id.
Induk domain memang untuk buat profil link.
Tapi blog-nya itu yang mantep.
Sebab, kita bisa main affiliate disana.
Artinya, kita bebas customisasi blog tersebut.
Saya juga sedang mencoba menghubungi ownernya.
Pengen kongkow dan dapat CMS-nya.
SEO
Biasanya, CMS yang bagus itu akan mendongkrak SEO blog terkait.
Semakin bagus CMS-nya, maka semakin tinggi ratingnya.
Apalagi konten-nya bagus-bagus.
Seperti blog ini, konten-nya bagus-bagus, kan?
Sejarang-jarangnya saya update artikel, traffic masih mengalir gede ke blog ini lho.
Anda saja yang tidak tahu, karena dapur-nya kan di saya.
Akhir kata, terima kasih kalau sudah baca sampai kalimat ini.
Jumpa lagi di curhatan saya lain waktu.